MAKALAH
DINAMIKA
STUDI ISLAM DI DUNIA
Dipresentasikan
dalam Mata Kuliah
Pengantar
Studi Islam
yang
diampu oleh: M. Rikza Chamami,MSI
Adi
Setyo Nugroho
NIM.123911022
Agus
Santoso
NIM
.123911026
Alfi
Hidayah
NIM.123911030
Aprilia
Ngabekti N
NIM.123911037
Azimatus
Syarifah
NIM.123911039
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
TAHUN
2013
I.
Pendahuluan
Pada zaman awal kelahiran Islam, Nabi dan para sahabatnya
menjadikan masjid sebagai tempat untuk mempelajari Islam, kemudian masjid ini
berkembang menjadi pusat studi Islam. Mahmud Yunus yang di kutip oleh Atang
Abdul Hakim dan Jaih Mubarok menjelaskan bahwa pusat-pusat studi islam klasik
adalah di Makkah danMadinah (Hijaz), Basrah dan Kufah (Irak), Danaskus dan
Palestina (Syam), dan Fistat (Mesir).
Tetapi seiring berjalannya waktu
Islam tidak hanya berkembang di daerah tersebut tetapi juga tumbuh di belahan
dunia lainya seperti di dunia bagian Timur di daerah Benua Asia dan sekitarnya
termasuk juga Indonesia serta dunia bagian Barat seperti Benua Amerika dan
Eropa .
Untuk lebih jelasnya marilah kita
lihat makalah dan pemaparan pemakalah sebagai berikut
II.
RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perkembangan studi Islam di Barat?
b. Bagaimana perkembangan studi Islam di Timur?
c. Bagaimana perkembangan studi Islam di
Indonesia?
III.
PEMBAHASAN
A. Studi Islam di Barat
a.
Kanada
Kajian
keislaman di Kanada pertama kali diselenggarakan di McGiII University tokoh
utamanya Wilfred Cantwell Smith. Gagasan utama dibukanya kajian ini adalah
banyaknya konflik yang ditimbulkan oleh isu agama. Hal ini menggugah Smith
untuk membuka pusat kajian agar para sarjana Barat tahu secara benar tentang
islam dan sekaligus untuk mengurangi adanya kesalahpahaman di antara mereka.
Pusat kajian
ini berkembang menjadi sebuah departemen yang menjadi bagian dari McGiII
University. Bahkan, untuk lebih memperbanyak hasil-hasil penelitian tentang
islam ini, departemen ini mengundang para peneliti, professor, atau guru-guru
besar dari berbagai Development Of
Islamic Studies In Canada. Dari Indonesia, Prof. Dr. Nurcholish Madjid
(alm) dan Prof. A. Syafi’I Ma’arif pernah menjadi tenaga pengajar di departemen
ini.
Di kanada,
studi islam bertujuan :
1.
Menekuni kajian budaya dan peradaban islam dari zaman Nabi Muhammad
SAW hingga masa konteporer.
2.
Memahami ajaran islam dan masyarakat muslim diseluruh dunia.
3.
Mempelajari beberapa bahasa muslim[1].
b.
Amerika Serikat
Di Amerika,
studi-studi islam pada umumnya memang menekankan pada studi sejarah islam,
bahasa islam selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu social, yang berada di
pusat studi Timur Tengah atau Timur Dekat.
Di Chicago,
kajian islam diselenggarakan di Chicago University. Secara organisatoris, studi
islam berada di bawah Pusat Studi Timur Tengah, Jurusan Bahasa dan Kebudayaan
Timur Dekat. Di lembaga ini, kajian islam lebih mengutamakan kajian tentang
pemekiran islam, bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa Islam
non-Arab.
Di UCLA, studi
islam dibagi menjadi beberapa komponen :
1.
Mengenai doktrin agama islam, termasuk sejarah pemikiran islam.
2.
Bahasa Arab, termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah, hokum, dan
lain-lain.
3.
Bahasa-bahasa non-Arab yang muslim, seperti Turki, Urdu, Persia,
dan sebagainya, sebagai bahasa yang dianggap telah ikut melahirkan kebudayaan
islam.
4.
Ilmu-ilmu social, sejarah, bahasa Arab, dan sosiologi. Selain itu,
ada kewajiban menguasai secara pasif, satu atau dua bahasa eropa.[2]
c.
Inggris
Di Inggris,
studi islam digabungkan dalam School of Oriental and African Studies (Fakultas
Studi Ketimuran dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan
kebudayaan di Asia dan Afrika. Salah satu program studinya adalah program MA
tentang masyarakat dan budaya islam yang dapat dilanjutkan ke jenjang doctor.
Dalam rangka
berdakwah dan mengembangkan ajaran islam, serta memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang keyakinan seorang muslim, dua Universitas yang cukup terkenal di
inggris membangun Pusat Penelitia Islam. Pembangunan Islamic Center ini di danai oleh seorang pebisnis asal Saudi,
Harian The Independent melaporkan
bahwa kedua universitas itu adalah University of Cambridge dan University of
Edinburgh. Pangeran Kerajaan Saudi Arabi, Al Walad bin Talal, mendukung
pembangunan Pusat Penelitian Islam ini di kedua universitas tersebut. Ia
mengatakan kegembiraannya saat pembukaan dan penandatanganan di Istana
Buckingham, Inggris.
Universitas Gambridge dan Universitas Edinburgh menerima bantuan
sekitar 16 juta Pounsdterling. Kedua universitas tersebut memant memant memang
memiliki beberapa pengalaman dalam hubungannya dengan islam, terutama dalam
pendidikan islam. Hamper bertahun-tahun, Universitas Edinburgh selalu
menawarkan para pelajar dari kalangan muslim.
Universitas
tersebut adalah universitas pertama yang mengembangkan system pendidikan Islami
dan Timur Tengah. Hamper 60 mahasiswa bergabung dan belajar di Fakultas Asia
dan Pembelajaran timur Tengah setiap tahunnya. Fakultas ini memang fakultas
khusus yang ada di Universitas Cambridge. Dana atau bantuan tersebut adalah
bagian dari usaha-usaha pangeran Al Waled bin Talal. Upaya ini merupakan salah
satu bentuk untuk mengembangkan islam. Pada 2 tahun sebelumnya ia menyumbangkan
sekitar 40 juta dollar untuk membentuk program pembelajaran islam di
universitas Harvard dan Georgetown, merika serikat. Universitas ini melakukan
sebuah pengkajian tentang keajaiban berkaji dengan mengatakan bahwa haji adalah
alat pemersatu umat islam.[3]
d.
Belanda
satu ilmuwan di sana menyatakan bahwa studi
islam di belanda sampai setelah perang dunia II masih merupakan refleksi dari
akar anggapan bahwa islam bermusuhan dengan Kristen, dan pandangan islam
sebagai agama tidak patut di anut. Belakangan, ada sifat yang lebih obyektif
seperti yang tertulis dalam berbagai brosur, bahwa studi islam di belanda lebih
menekankan pada kajian islam di Indonesia tertentu, tetapi kurang menekankan
pada aspek sejarah islam itu sendiri.
Di Negara ini,
kajian islam di lakukan di universitas laiden. Universitas ini merupakan
perguruan tinggi yang sangat intens memperjuangkan kajian islam menjadi bagian
dari lemabaga kajian universitas ini. Di universitas ini terdapat koleksi
perpustakaan kajian islam yang sangat memadai. Bahkan, terdapat
manuskrip-manuskrip tentang islam yang berasal dari beberapa Negara yang dari
negeri asalnya, manuskrip ini tidak terurus, bahkan sudah hilang.
e.
Jerman
Di Jerman,
studi islam difokuskan pada kajian-kajian tentang bahasa, budaya dan agama,
yang lebih di kenal dengan Seminar Orientalis (Orientalisches Seminar).
Sebagaimana studi ketimuran pada umumnya, studi islam berdiri sendiri terlepas
dari teologi (termasuk misiologi) dan tidak terpengaruh terhadap polemic dan
apologi. Sebagai sebuah disiplin ilmu, studi islam berada di bawah Fakultas
Seni atau di bawah sub-bagiannya (jurusan-jurusan), misalnya, Studi Budaya
(Kulturwissenschaft) sebagaimana yang ada di Swedia dan Belanda.
Tokoh yang
berpengaruh dalam kajian islam pada generasi pertama di Jerman adalah Theodore
Noldeke (1836-1930), Julius Wellhausen (1844-1918), dan Ignaz Goldziher
(1850-1921), yang masing-masing dikenal karena penelitian mereka tentang
Al-Quran, awal sejarah islam dan perkembangan internal agama dan budaya Islam.
Pada generasi kedua, muncul tulisan-tulisan dari Helmut Ritter (1882-1971)
mengenai teks-teks agama islam dan karya-karya Carl Brockelmann (1868-1956)
mengenai sejarah teks-teks Arab. Ada juga beberapa nama, termasuk Hans Heinrich
Schaeder (1896-1957) yang mampu mengkaji islam dalam kerangka yang lebih luas
dari sejarah keagamaan orang-orang Timur Dekat dan sejarah dunia yang tidak
lagi mengikuti pola kesarjanaan yang Eurosentris.[4]
f.
Australia
Studi islam di
Australia dilakukan oleh sebagian besar orang Indonesia yang bertujuan
mengamalkan islam. Kajian ini dilakukan di lingkungan mahasiswa muslim
Indonesia yang belajar di beberapa universitas di Melboure. Di sana, mereka
tidak bergabung pada kelompok pengajian manapun karena mereka menganggap
satu-satunya tujuan dating ke australia adalah Belajar. Pengajian itu bersifat
dialektika yang menyangkut topik-topik yang controversial atau mengandung
aspek-aspek ilmiah.
Beberapa
mahasiswa muslim Indonesia di Monash juga menghadiri pengajian yang diadakan Islam Study Group yang pada umumnya
berbentuk tafsir Quran. Mereka juga aktif menghadiri pertemuan kelompok muslim
yang dikenal dengan sebutan jama’ah
tabligh.
B.
Studi islam di Negara timur
Studi islam sekarang ini berkembang hamper di seluruh Negara di
dunia, baik di dunia timur maupun barat. Sebelu menjelaskan tentang sejarah
perkembangan studi islam di dunia timur dirasa penting untuk menuliskan dua
hal. Pertama menulis secara singkat prestasi umat manusai dalam bidang ilmu
pengetahuan. Kedua, menulis sejumlah intelektual yang berperan dalam kemajuan
lembaga pendidikan islam. Sejarah singkat prestasi umat manusia dalam bidang
ilmu pengetahuan dikemukakan misalnya oleh George Stanton sebagai berikut :
Euclides, archimides, dan seterusnya.
Kedua, tahun 600-700M disebut zaman cina dengan tokoh Hsin dan I
ching .
Ketiga 750-1258, disebut jaman kejayaan muslim . selama 350 tahun
pertama (750-1100M) kejayaan tersebut di dominasi dan secara mutlak dikuasai sarjana-sarjana
muslim: jabir, al-razi, wafa, ibnu sina, dll.setelah itu muncul nama-nama non
muslim.
Sementara beberapa pusat kegiatan intelektual pra islam diluar
Arabia yang berperan besar memajukan pendidikan di dunia muslim digambarkan
berikut. Bahwa kemajuan pengetahuan dalam islam tidak mungkin di pisahkan dari
tradsi intelektual peradaban – paradapan terdahulu yang telah maju sebelum dan
menjelang munculnya islam. Kalau dalam islam perkembangan ilmu pengetahuan
mencapai abad ke2H atau 8M sampai abad k6H atau 12M. maka jauh sebelumnya
bangsa yunani , india, cina, Tibet, mesir dan Persia telah mengembangkan
tradisi keilmuannya sendiri-sendiri. Secara , peradapan islam adalah pewaris
yang kemudian melakukan sintesis dan penyempurnaan atas pengetahuan dari
peradaban-peradaban kuno tersebut. Berikut ini adalah beberapa kota yang
merupakan pusat kegiatan inte;ektual sebelum dan menjelang datangnya islam,
yang berperan sebagai jembatan dalam proses penyarapan ilmu pengetahuan oleh
umat islam.5
1. Nizhamiyah di
Baghdad
Perguruan
tinggi Nizhamiyah di Baghdad ini berdiri pada tahun 445 H/1063 M.[5][3] Perguruan
tinggi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya raya di baghdad,
yakni Bait Al-Hikmah yang dibangun oleh Khalifah Al-Makmun (813-833 M), salah
seorang ulama besar yang pernah mengajar
di sana, adalah ahli pikir islam terbesar, Abu Hamid Al-Ghazali (1058-1111 M),
yang kemudian terkenal dengan sebutan Imam Ghazali.6
Di lembaga ini
ada empat unsur pokok, yakni (1) seorang mudarris (guru besar) yang bertanggung
jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli Al-Qur’an) yang
mengajar Al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang mengajar hadis lembaga
pendidikan, dan seorang pustakawan (Bait Al-Maktub) yang bertanggung jawab
terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal yang terkait.
Perguruan
tinggi tertua di Baghdad ini hanya sempat hidup hampir dua abad. Yang akhirnya
hancur akibat penyerbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulaghu Khan
pada tahun 1258 M.
2.
Al-Azhar di Kairo
Mesir
Panglima besar
Juhari Al-Siqili pada tahun 362 H/972 M membangun Perguruan Tinggi Al-Azhar
dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte Syiah. Pada masa pemerintahan
Khalifah Al-Hakim Biamrillah (966-1020), khalifah keenam dari Daulat
Fathimiyah, ia pun membangun perpustakaan terbesar di Al-Qahirah untuk
mendampingi Perguruan Tinggi Al-Azhar, yang diberi nama Bait Al-Hikmah (Balai
ilmu pengetahuan), seperti nama perpustakaan terbesar di Baghdad.
Pada tahun 567
H/1171 M Daulat Fathimiyah di tumbangkan oleh Sultan Salahuddin
Al-Ayyubi yang mendirikan Daulat Ayyubiyah (1171-1269 M) dan menyatakan tunduk
kembali kepada Daulat Abbasyiah di Baghdad. Kurikulum pada perguruan tinggi
Al-Azhar lantas mengalami perombakan total, dari aliran Syi’ah kepada aliran Sunni. Ternyata
perguruan tinggi al-Azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang, yakni sejak abad
ke-10 M sampai abad ke-20 M dan
tampaknya akan tetap selama hidupnya.[6]
Universitas
al-Azhar dapat dibedakan menjadi dua periode : pertama, periode sebelum
tahun 1961 dan kedua, periode setelah 1961, dimana fakultas-fakultasnya
sama seperti yang ada di IAIN sekarang, dan periode setelah tahun 1961, dimana
fakultas-fakultas dan ilmu-ilmu yang dikaji telah meliputi seluruh cabang ilmu
pengetahuan umum dan agama. Kalau peride pertama kita sebut periode Qadim
(lama), dan kedua sebagai periode Jadid (baru), maka yang dicontoh IAIN selama
ini ialah Al-Azhar periode Qadim.
3. Nisyapur
Perguruan
tinggi nizhamiyah Naisyapur di bangun nizham almulk untuk aljuwayni, dan
aljuwayni menjadi mudarris (guru besar) disini sampai 3 dekade, yang berakhir
dengan wafatnya tahun 478/ 1083. Darisini dapat di hitung bahwa lembaga ini di
bangun sekitar 440/ 1050 an.
4. Perguruan Tinggi Cordova
Adapun sejarah
singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa di tangan Daulat Ummayah,
semenanjung Liberia yang berabad-abad sebelumnya terpandang daerah minus,
berubah bagaikan disulap menjadi daerah yang makmur dan kaya raya akan
pembangunan bendungan-bendungan irigasi
di sana sini menuruti contoh lembah Nil dan lembah Ephrate. Bahkan pada
masa berikutnya, Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang
sepanjang zaman tengah. The Historians’ History of the World menulis
tentang peri keadaan pada masa pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M) itu,
sebagai berikut, demikian tulis buku sejarah terbesar tersebut tentang
perikeadaan Andalusia waktu itu, yang merupakan pusat intelektual di eropa dan
dikagumi kemakmurannya. Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud dari
Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang
dituntunnya adalah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremona
belajar di Toledo seperti halnya Aelhoud ke Cordova. Begitu pula tokoh-tokohlainnya.[7]
5. Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko
5. Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko
Perguruan
tinggi Kairwan ini berada di kota Fez (Afrika Barat). Perguruan tinggi ini
bermula dibangun pada tahun 859 M oleh puteri seorang saudagar hartawan di kota
Fez, yang berasal dari Kairawan (Tunisia). Pada tahun 305 H/918 M perguruan
tinggi ini diserahkan kepada pemerintah dan sejak saat itu menjadi perguruan
tinggi resmi, yang perluasan dan perkembangannya berada di bawah pengawasan dan
pembiayaan negara.
Seperti halnya
perguruan tinggi Al-Azhar, perguruan tinggi Kairawan masih tetap hidup sampai
sekarang. Di antara sekian banyak alumninya adalah pejuang nasionalis muslim
terkenal, diantaranya adalah Allal Al-Fasi, dan Mahdi Ben Barka, yang berhasil
mencapai kemerdekaan Maroko dari penjajahan Perancis sehabis perang Dunia
kedua, lalu pejabat PM Maroko di bawah Sultan Muhammad V. Sedangkan ilmuan
termasyhur yang pernah menjadi maha gurunya antara lain Ibnu Thufail (1106-1185
M) dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M), pada masa Daulat Almuwahhidin dari Eropa, maka
nama Avenbacer (Abu bakar Ibnu Thufail) dan Averroes (Ibnu Rusyd) dan Avempas
(Ibnu Bajah) dan Alhazem (Imnu Hazmi) dan lainnya, amat populer dan harum di
Eropa.[8]
Sebagai
catatan, perguruan tinggi Al-Azhar (972 M) di Mesir, dan perguruan tinggi Kairwan
(859 M) di Maroko, adalah lebih tua dibandingkan dengan perguruan tinggi Oxford
(1163 M) dan perguruan tinggi Cambridge (1209 M) di Inggris, dan perguruan
tinggi Sorbonne (1253 M) di Perancis,
perguruan tinggi Tubingen (1477 M) di Jerman, dan perguruan tinggi Edinburg
(1582 M) di Skotlandia.[9]
Penyebab utama
kemunduruan dunia muslim, khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah
terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian
dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib.
Akhirnya, Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu
Khan tahun 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu Khan.
Kemudian
adapula sejumlah universitas baru yang juga menawarkan studi islam. Diantaranya
adalah:
1.
American
university in cairo di Mesir, department of Arabic studies – Islamic art
narchitecture.
2.
An-najah
national university di Palestina faculty of graduate studies
3.
Center for
conservation of Islamic architecture heritage di Mesir
4.
Islamic
institute for peace and human
development di Pakistan
5.
University of
engineering and technology, Lahore di Pakistan, departemento humanities and
social sciences
6.
Jamia millia
islamia di India department of Islamic studies
7.
Selcuk
university di Turki, history of art and architecture
8.
Shiraz
university di iran, department of Islamic education
9.
University of
allepo di syiria , faculty of arts and humanities
10.
University of
Khartoum di sudan, department of Islamic studies.
C. Sejarah
Perkembangan Studi Islam di Indonesia
Perkembangan
studi islam di Indonesia dapat di gambarkan demikian. Bahwa lembaga/sistem
pendidikan Islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan:
(1) langgar, kemudian sistem
(2) pesantren,
kemudian berlanjut dengan sistem
(3) pendidikan di kerajaan-kerajaan islam,
akhirnya muncul sistem
(4) kelas.
Maksud
pendidikan sistem langgar adalah pendidikan yang dijalankan di langgar, atau
masjid atau di rumah guru. Kurikulumnya
pun bersifat elementer, yakni mempelajari abjad huruf arab. Dengan sistem ini
di kelola oleh alim, mudin, lebai.[10] Di tempat ini
dilakukan pendidikan buat orang dewasa maupun anak-anak. Pengajian yang
dilakukan untuk orang dewasa adalah penyampaian ajaran islam oleh mubaligh
(al-ustadz, guru, kyai) kepada para jama’ah dalam bidang yang berkenaan dengan
akidah, ibadah dan akhlak.[11]
Sedangkan
pengajian yang dilaksanakan ialah anak-anak berpusat kepada pengajian Al-Qur’an
menitikberatkan kepada kemampuan membacanya dengan baik sesuai dengan
kaidah-kaidah bacaan. Selain dari itu anak-anak juga diberi pendidikan keimanan
ibadah dan akhlak. Keimanan bertumpu kepada rukun iman yang enam sedangkan
ibadah dititikberatkan kepada pendidikan shalat. Adapun akhlak ditujukan kepada
pembentukan akhlak yang mulia, dalam tingkah laku kesehariannya. [12]
Pengajaran
sistem langgar dilakukan dengan dua cara. pertama, dengan cara sorogan, yakni
seorang murid berhadapan langsung dengan guru, dan bersifat perorangan. Kedua,
adalah dengan cara halaqah, yakni guru dikelilingi oleh para murid untuk
belajar bersama.
Adapun sistem pendidikan di pesantren atau
dapat diidentikkan dengan huttab, dimana seorang kyai mengajari santri
dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran/pendidikan, dan didukung oleh
pondok sebagai tempat tinggal santri. [13]
Di pesantren
juga berjalan dua cara, yakni (1) sorogan dan (2) halaqah. Hanya saja sorogan
di pesantren biasanya dengan cara si santri yang membaca kitab, sementara kyai
mendengarkan, sekaligus mengoreksi kalau ada kesalahan.[14]
Inti dari
pesantren itu adalah pendidikan ilmu agama, dan sikap beragama. Kerenanya mata
pelajaran yang diajarkan semata-mata pelajaran agama. Pada tingkat dasar anak
didik baru diperkenalkan tentang dasar agama, dan Al-Qur’an. Setelah
berlangsung beberapa lama pada saat anak didik telah memiliki kecerdasan
tertentu, maka mulailah diajarkan kitab-kitab klasik. Kitab-kitab klasik ini
juga diklasifikasikan kepada tingkat dasar, menengah dan tinggi.[15]
Sistem
pengajaran berikutnya adalah pendidikan di kerajaan-kerajaan islam. Berikut
adalah nama-nama kerajaan yang dulu pernah berperan dalam perkembangan studi
islam di Indonesia : (1) Kerajaan Samudra Pasai di Aceh (2) Kerajaan Perlak di
Selat Malaka (3) Kerajaan Aceh Darussalam (4) Kerajaan Demak (5) Kerajaan Islam
Mataram (6) Kerajaan Islam di Banjarmasin.
Kemudian mulai
akhir abad ke-19, perkembangan pendidikan islam di Indonesia, mulai lahir
sekolah model Belanda, sekolah Eropa, sekolah Vernahuler khusus bagi warga
Negara Belanda. Di samping itu ada sekolah pribumi yang mempunyai system yang
sama dengan sekolah-sekolah Belanda tersebut, seperti sekolah taman siswa. [16]
Kemudian abad
ke-20 muncul madrasah dan sekolah-sekolah model Belanda oleh organisasi islam
seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Jama’ah Al-Khoir, dan lain sebagainya.
Kemudian pada
tahun 1916 M, Nahdatul Ulama membuka madrasah Salafiyah di Tebuireng, yang
dalam kurikulumnya memasukkan pelajaran baca tulis huruf latin. Pada tahun 1923
ada empat sekolah Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta, dan di Jakarta berdiri
sekolah HIS (Hollands Inland School).[17]
Pada level
perguruan tinggi dapat digambarkan bahwa berdirinya perguruan tinggi islam
tidak dapat di lepaskan dari adanya keinginan umat islam Indonesia untuk
memiliki lembaga pendidikan tinggi islam sejak zaman kolonial. Pada bulan April
1945 diadakan pertemuan antara berbagai tokoh organisasi islam, ulama, dan
cendikiawan. Dalam pertemuan itu dibentuklah panitia perencana sekolah tinggi
islam yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta dengan anggota-anggota antara lain :
K.H. Mas Mansur, K.H.A. Muzakkir, K.H. R.F. Kafrawi dan lain-lain. Setelah
persiapan cukup, pada tanggal 8 Juli 1985 M atau 27 Rajab 1264 H, bertepatan
dengan hari Isra’ dan Mi’raj diadakan upacara pembukaan resmi Sekolah Tinggi
Islam (STI) di Jakarta.[18]
Setelah proklamasi dan ibu kota
Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, STI juga hijrah ke kota tersebut dan
berubah namannya menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Fakultas agama UII
ini kemudian di negerikan dan menjelma menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN). PTAIN membuka tiga jurusan, yaitu Jurusan Qadla, Tarbiyah dan
Dakwah.[19]
Pada tahun 1960 PTAIN dilebur dan
digabungankan dengan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) milik Departemen Agama yang didirikan di Jakarta.
Dengan penetapan menteri agama No.1 tahun 1957. Pada tanggal 2 Rabi’ul Awal
1380 H, bertepatan dengan tanggal 28 Agustus 1960 M berdirilah secara
resmi IAIN Al-Islamiyah Al-Hukumiyah. IAIN tersebut
merupakan penggabungan antara PTAIN di Yogyakarta dan ADIA di Jakarta.
Melihat
perkembangan IAIN yang pesat di tandai dengan banyaknya berdiri
fakultas-fakultas di cabang di daerah-daerah menunjukan besarnya minat masuk
IAIN. Kondisi ini melatarbelakangi lahirnya PP No 27 Tahun 1963, yang memungkinkan
di dirikannya IAIN yang terpisah dari pusatnya. Dari sisi waktu berdirinya IAIN
dapat di gambarkan berikut:
1.
IAIN Ar-
raniry Banda Aceh tanggal 5 oktober 1963
2.
IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tTanggal 5 desember 1963
3.
IAIN Raden
Fatah Palembang Tanggal 22 oktober 1964
4.
IAIN Antasari
Kalimantan Selatan Tanggal 22 november 1964
5.
IAIN Sunan
Ampel Surabaya Tanggal 6 juli 1965
6.
IAIN Alauddin
Ujung di Padang Tanggal 28 oktober 1965
7.
IAIN Imam
Bonjol Padang Tanggal 21 november 1966
8.
IAIN Sultan
Taha saefuddin Jambi Tahun 1967
IV.
PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami susun, kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
pengembangan sangat kami harapkan. Semoga
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Anmwar Rosihan,dkk. Pengantar Studi Islam. Bandung:
Pustaka Setia.2011
Darmawan Andi, M.Ag dkk, Pengantar Studi Islam, Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005
Nasution Khoiruddin, MA, Pengantar
Studi Islam, ACAdeMIA+TAZZAFA Yogyakarta,
BIODATA PENULIS
1.
Nama : Adi
Setyo Nugroho
NIM : 123911022
Prodi : PGMI
TTL : Semarang, 28 Mei 1994
Alamat : Jl. Pucang indah 4/26 perumnas
pucang gading, batusari, mranggen, kab. Demak
Pendidikan
SD : SDN Batu Sari 3
SMP : SMP N 3
SMA : SMA Muhammadiyah 1
No. Telepon : 085640382775
Email : Adi_rocketboy@yahoo.com
2.
Nama : Agus
Santoso
NIM : 123911026
Prodi : PGMI
TTL : Batang, 7 Maret 1994
Alamat : Ngebong RT02/RW04 Tersono Batang
Pendidikan
SD : MIS Tanjung Sari
SMP : MTs
Nurussalam Tersono
SMA : SMA
Wahid Hasyim Tersono
No.telepon :085870135778
Email :
theboys.santoso@gmail.com
3.
Nama :Alfi
Hidayah
NIM : 123911030
Prodi : PGMI
TTL : Brebes, 19 Juli 1994
Alamat : Kendawa
RT02/RW02 Jatibarang Brebes
Pendidikan
SD : SDN
Kendawa 02
SMP : MTs N
Model Babakan
SMA : MAN
Babakan
No. Telepon :
085742257522
4.
Nama : Aprilia
Ngabekti Ningsih
NIM : 123911037
Prodi : PGMI
TTL : Semarang, 8 April 1993
Alamat : Jambon
Podorejo RT 01 / RW08 Ngaliyan Semarang
Pendidikan
SD : MI
Miftahusshibyan Ngadirgo Mijen Semarang
SMP : SMP
Filial 1 N 23
SMA : SMA N 16
No. Telepon : 085640815174
Email :angabekti@yahoo.co.id
5.
Nama : Azimatus Syarifah
NIM : 123911039
Prodi : PGMI
TTL : Batang, 27-01-1994
Alamat :
Babadan-Limpung-Batang
Pendidikan
SD :
SMP :
SMA :
No. Telepon : 085642975827
Email : sofy.cute76@yahoo.com
[3] Ibid hlm.46
6
Andi darmawan, M.Ag dkk, Pengantar Studi
Islam, (Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005), hlm. 37
[7] .
Khoiruddin Nasution, Op.Cit. , hlm. 80
[8]
Ibid, hlm. 81
[9]
Ibid, hlm. 82
[10]
Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA, Op.Cit. ,hlm. 113
[11]]
Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan
Pendidikan Islam Di Indonesia, hlm. 21
[12] Ibid
[13]
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di
Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 1995), hlm. 21-22
[14]
Ibid, hlm. 26
[15]
Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA, Op.Cit. ,hlm. 22
[16]
Khozin, Op.Cit. ,hlm. 58-59
[17] Ibid,
hlm. 77
[18]
Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA, Op.Cit. ,hlm. 117
[19] Ibid,
hlm. 118
Tidak ada komentar:
Posting Komentar